Taipei, - Seorang putra jutawan Taiwan diadili oleh
pengadilan setempat terkait kasus pemerkosaan dan pelecehan terhadap 28
wanita. Pria berusia 27 tahun ini dijerat dakwaan berlapis dan terancam
hukuman 30 tahun penjara atas perbuatan tersebut.
Dalam
persidangan yang digelar di pengadilan distrik Taipei pada Selasa
(6/11), pria bernama Justin Lee (27) ini dijerat 12 dakwaan pemerkosaan,
10 dakwaan berhubungan seks dengan orang yang tak sadarkan diri dan 17
dakwaan pencabulan. Jaksa penuntut menyatakan, Lee terancam hukuman
gabungan selama 30 tahun.
Jika kasus Lee ini diadili secara
terpisah berdasar dakwaan, maka hukuman yang dihadapi Lee bisa mencapai
201 tahun penjara. Demikian seperti dilansir Asia One, Kamis (8/11/2012).
Dari
total 28 wanita yang menjadi korban Lee, sedikitnya 17 orang bersedia
memberikan keterangan melawannya di pengadilan. Sebagian besar korban
mengaku diberi obat bius oleh Lee sebelum diperkosa atau diajak
bercinta.
Kasus ini mencuat sejak Agustus lalu dan membuat heboh
publik Taiwan. Sebabnya, Lee diketahui sebagai anak pengusaha kaya raya
Taiwan, Lee Yueh-chang. Selain itu, beberapa wanita yang menjadi korban
Lee dikenal sebagai selebriti di Taiwan.
Tidak hanya membius dan
memperkosa korbannya, Lee juga merekam perbuatan bejatnya tanpa
sepengetahuan korban. Video-video mesum inilah yang akhirnya terungkap
ke publik dan menyeretnya ke pengadilan. Dari hasil penyelidikan polisi
terhadap video-video tersebut, sedikitnya ada 4 korban yang tidak
sadarkan diri saat berhubungan seks dengan Lee.
Menurut polisi,
sebelum beraksi, Lee sengaja memberi obat bius kepada korban-korbannya
yang rata-rata ditemuinya di kelab malam setempat. Setelah korbannya
mulai tak sadarkan diri, Lee akan membawa mereka ke kediamannya dan
kemudian menawarkan minuman yang juga dicampur obat biuas. Perbuatan ini
telah dilakukannya sejak Agustus 2009.
Banyak korban Lee yang
tidak menyadari apa yang telah menimpa mereka, karena Lee akan kembali
memakaikan baju korbannya setelah pemerkosaan. Beberapa korban Lee baru
mengetahui apa yang terjadi ketika polisi menghubungi mereka.
Sumber : detik.com
(nvc/ita)